Kamis, 04 Oktober 2012

OSI Model Layers

Pengertian Model Osi Layer
Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. OSI dikembangkan oleh badan Internasional yaitu ISO (International Organization for Standardization) pada tahun 1977. Model ini juga dikenal dengan model tujuh lapis OSI (OSI seven layer model). Berikut dibawah ini merupakan gambar dari model OSI 7 Layer
Layer-layer yang ada pada OSI Model antara lain:

7 Application Layer
Merupakan layer teratas dari sistem OSI Model. Berfungsi sebagai antarmuka aplikasi dengan fungsi yang ada pada jaringan. Application layer berguna untuk merubah data menjadi dapat dikonsumsi oleh pengguna maupun sebaliknya. Application layer ini sangat berguna karena menjadi jembatan penghubung antara sistem dengan pengguna sebagai konsumen dari sistem. Dengan adanya application layer, pengguna dapat mengendalikan input pemakaian data. 

Beberapa protokol penting yang ada di dalam layer ini antara lain: FTP, HTTP, SMTP, Telnet, DHCP dll

6. Presentation Layer
Berfungsi untuk merubah data (melakukan translasi) agar data dapat ditransmisikan oleh jaringan. Data hasil dari application layer belumlah mampu ditransmisikan pada sebuah jaringan, karena itu dibutuhkanlah sebuah converter yang mampu merubah data tersebut ke dalam bentuk yang mampu dipindahkan dalam jaringan. Selain itu presentation layer berfungsi untuk memformat data agar dapat disajikan kepada pemakai secara baik, contoh: format jumlah baris dan jumlah karakter secara tepat.

Beberapa protokol penting di dalam layer ini antara lain: MIME, XDR, TLS dan SSL

5. Session Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana data dapat melalui koenksi sebuah jaringan. Secara singkat, layer ini berfungsi untuk menjaga dialog (koneksi) antara komputer. Layer ini membentuk, memanajemen dan mengatur bagaimana koneksi beberapa node yang terhubung di dalam jaringan. 

Beberapa protokol pentin di dalam layer ini antara lain: PPTP, SOCKS, SAP, NetBIOS

4. Transport Layer
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket tertentu dan menambahkan beberapa informasi tambahan seperti memberikan nomor urut sehingga dapat disusun kembali secara baik di alamat yang dituju. Pada session layer juga diatur bagaimana jika data menghilang di tengah perjalanan, atau acknowledgement jika data di terima di alamat tujuan.

Beberapa protokol penting di dalam layer ini antara lain: TCP, UDP, SCTP, DCCP, SPX
3. Network Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat tujuan data (alamat IP), layer ini memeberikan sebuah header yang kemudian digunakan untuk melakukan routing terhadap sebuah data. Alamat-alamat ini penting untuk memastikan bahwa sebuah data yang dikirimkan di dalam sebuah jaringan benar-benar dapat mencapai tujuannya.

Beberapa protokol penting di dalam layer ini antara lain: IP (IPv4 dan IPv6), ICMP, IGMP dll
2. Data Link Layer
Berfungsi untuk memembentuk data menjadi sebuah frame. Dalam data link layer ini, didefinisikan bagaimana koreksi kesalahan data, flow control dan pengalamatan terhadap perangkat keras seperti hub, bridge, repeater dan lain-lain. Pada layer ini, data dikelompokan menjadi frame-frame. Layer ini juga menentukan bagaimana setting perangkat-perangkat dapat saling berhubungan satu sama lain.

Beberapa protokol penting di dalam layer ini antara lain: ATM, Frame Relay, Network Switch, SDLC, HDLC dll

1. Physical Layer
Merupakan layer paling dasar yang ada di dalam OSI model. Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi, metode penyinalan, arsitektur jaringan dan standar dalam pengkabelan. Fungsi dasar ini menjadi landasan layer-layer diatasnya untuk saling berkomunikasi. Pada layer ini, data diubal menjadi sinyal-sinyal atau bilangan biner yang disalurkan lewat media transmisi.
Beberapa protokol penting di dalam layer ini antara lain: USB, Hub, Bluetooth, DSL, POTS, PON dll

referensi : aditsubang.wordpress.com
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar