Sabtu, 06 Oktober 2012

ISP(Internet Service Provider) di Indonesia

ISP di Indonesia masih dikuasai beberapa pemain utama, terutama yang memiliki jaringan yang luas. Beberapa pemain utama pada bisnis ISP adalah Telkom, Indosat Mega Media (IM2), Excelcomindo, Broadband Multimedia dan lain-lain. 


Telkom dengan beberapa produknya antara lain Telkomnet Instant (Dial Up),  Speedy (ADSL), Astinet (Dedicated), Telkom Hotspot (wireless) dan Telkomnet Flexy (CDMA).  merupakan pemain terbesar ISP, dengan jaringan yang paling luas serta jumlah pelanggan yang terbesar. 

Pemain utama lainnya yang juga besar adalah indosat Multi Media (IM2), dengan  beberapa produknya , yaitu Indosatnet (Dial Up), Internet Instan (Melalui I Phone), IM2 (Pay TV), IM2 Indosatnet (dedicated), IM2 Hotspot (wireless) dan Indosatnet Mobile (StarOne), Indosat Broadband 3,5G. Berikut adalah Perusahaan ISP yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia:


1)      PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom)
        PT. Telkom awalnya adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki hak eksklusif menyelenggarakan telekomunikasi di Indonesia. PT.Telkom mulai merambah bisnis ISP dengan produknya Telkomnet Instan. Telkomnet Instan, adalah koneksi internet dial up melalui jaringan telepon tetap  kabel milik PT. Telkom dengan kode akses 080989999. Seiring dengan  berkembangnya bisnis seluler, PT. Telkom memperluas akses Telkomnet Instan melalui telepon tetap nirkabelnya yakni Flexi.
Dalam perkembangan selanjutnya, PT. Telkom meluncurkan layanan broadband yakni  Telkom Speedy pada tahun 2005, Telkom Speedy disambungkan melalui saluran telepon tetap kabel yang telah dimodifikasi menjadi Multi Media Access (MMA). Kiprah Telkom dalam bisnis koneksi internet sangat dominan setelah perusahaan ini meluncurkan Speedy menggunakan teknologi Asymetric Digital Subscriber Line  (ADSL). Hal ini terjadi karena ADSL yang memiliki keunggulan yang sangat jauh dari koneksi lewat kabel lainnya yakni dial up ini melewati jaringan miliknya sendiri. Telkom memonopoli bisnis ADSL di Indonesia yang terus berkembang dan memiliki prospek sangat baik.
Selain ADSL, melalui Telkom Vision, PT. Telkom juga menjual koneksi internet bersama dengan layanan TV kabel. Layanan Telkom Vision ini baru ada di 3 kota yakni Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Di Jakarta layanan ini tersedia di sejumlah Restoran, hotel, apartemen dan gedung perkantoran. Telkom juga terjun ke layanan mobile yakni diperuntukkan kepada para pelanggan Telkom Flexi (CDMA). Besarnya potensi bisnis koneksi internet ini membuat Telkom berencana memperluas  layanannya dengan mengembangkan wireless melaui pengembangan hot spot lebih jauh. Sampai saat ini jumlah hot spot Telkom telah mencapai ratusan.
Sebagai BUMN, kepemilikan saham PT. Telkom hingga 13 November 1995 dimiliki pemerintah 100 persen. Kemudian PT. Telkom melakukan initial public offering (IPO) juga pada bulan tersebut dan membuat komposisi kepemilikan menjadi pemerintah  tinggal 80%. Melalui empat kali penjualan secara blok (block sale) dari saham-saham pemerintah pada PT. Telkom maka kepemilikan pemerintah turun menjadi 51,19 persen.

2)      Indosat Mega Media (IM2)
Ketika industri ISP mulai berkembang pada tahun1996, PT. Indosat, BUMN yang berkecimpung dalam bisnis telekomunikasi mendirikan PT. Indosat Mega Media (Indosat M2) sebagai anak perusahaanya untuk masuk ke bisnis ISP di Indonesia. 
Pada Desember 2002, Indosat M2 melakukan merger dengan Indosatcom dan mulai mengoperasikan B2B e-commerce, dan mendapatkan anak perusahaan baru, yaitu PT Mediagate Indonesia. Pada tahun 2003, Indosat M2 memperluas layanan koneksi internetnya dengan membuka akses dial up dengan kode 080988001 yang bisa diakses dari 180 kota di Indonesia. Jumlah pelanggan dial up hingga tahun 2006 tercatat 27.027. Pada tahun yang sama, Indosat M2 memperluas akses internetnya melalui jaringan seluler GSM dengan bekerjasama dengan Indosat (Mentari, Matrix, dan IM3). Saat ini, koneksi internet via seluler ini juga bisa diakses oleh pelangan CDMA yakni Fren.
Indosat juga melayani koneksi internet dedicated dengan jumlah pelanggan hingga tahun 2006 mencapai 1.199 meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 751 pelanggan. Peluasan layanan juga dilakukan melalui kerjasama dengan Beyond The Network (BTN) untuk implementasi IP VPN berbasis MPLS (Multi Protocol Label Switching) sehingga bisa diakes di seluruh Asia Tenggara, China, Jepang, Australia, Eropa, dan Amerika Selatan. Dengan kerjasama ini Indosat menjadi ISP Indonesia yang memiliki jangkauan yang paling luas. Jumlah pelanggan produk ini hingga tahun 2006 adalah 217 meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 170 pelanggan. Indosat juga menyediakan akses internet di daerah terpencil dengan teknologi DVB RCS melalui satelit sejak tahun 2005. Berkembangnya akses nirkabel juga ditanggapi oleh Indosat dengan menggelar hot spot di kota-kota besar dan menengah di Indonesia.

3)      Lintasarta
Pada saat internet mulai digunakan untuk umum awal tahun 1996, Lintasarta menjadi  salah satu pionir dengan menyediakan akses dial up yang saat itu sudah cukup maju yang dikenal dengan Internet Indonesia On-Line Access (IdOLA). IdOLA bisa diakses di 11 kota besar di Indonesia yakni, Medan, Batam, Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, dan Balikpapan. Jangkauan layanan ini pada waktu itu diangap sudah sangat baik. Sebelum memasuki bisnis ISP, Lintasarta adalah perusahaan yang menyediakan jaringan telekomunikasi melalui frame relay, digital leased line maupun VSAT bagi sektor bisnis terutama perbankan dan asuransi yang didirikan pada tahun 1988.
Lintasarta sangat maju dalam bisnis layanan jaringan terutama untuk aplikasi on line dan real time yang sangat berkembang. Layanan koneksi internet Lintasarta yang kini dikembangkan adalah dedicated. Lintasarta memanfaatkan keunggulannya dan pengalamannya dalam penyediaan jaringan. Produk dedicated Lintasarta dialirkan ke pelanggan melalui tiga salurah yang bisa dipilih yakni frame relay, DSL, dan VSAT.
Sementara itu, layanan dial up IdOLA karena tidak mampu bersaing semakin tertinggal dan saat ini di Jakarta saja jumlah pelanggan IdOLA hanya tinggal 100.

   4)      Biznet
Biznet didirikan pada tahun 2000. Meskipun relative masih muda, namun penetrasi pelanggannya sangat baik. Hal ini ditempuh melalui terobosan Biznet membangun layanan Metro Ethernet yakni jaringan fiber optic di wilayah Jakarta. Jaringan fiber optic Metro Ethernet ini tergelar di Kawasan Kuningan -Sudirman-Gatot Soebroto-Slipi- TB Simatupang-Pondok Indah, Jakarta. Dengan modal ini, Biznet diperkirakan mampu menangkap pelanggan dengan baik pada tahun-tahun mendatang.
Pada tahun 2007 ini, Biznet meluncurkan Fiber To The Home (FTTH) untuk memperluas pelanggannya ke pelanggan personal. Selama ini, mayoritas pelanggan yang disasar adalah kalangan korporasi. Selain membuka peluang untuk berkembang, kepemilikannya atas jaringan fiber  optic juga membuat Biznet bisa bertahan dari penurunan harga yang dilakukan Telkom pada produk Speedy-nya. Banyak pemain yang saat ini tengah mengalami tekanan akibat diskon besar-besaran Telkom Speedy ini.

5)      Cyberindo Aditama (CBN)
CBN didirikan pada tahun 1995 memiliki 9 Point of Presence (POP) di beberapa kota yakni Jakarta, Bogor, Bandung, Bali dan Samarinda. Layanan CBN meliputi dial up dan broadband yang meliputi cable TV, DSL, dedicated, wireless, mobile, dan satelit. CBN menggelar layanan wiring, yakni dengan menyambung pelanggan khususnya di beberapa wilayah di Jakarta dengan kabel tembaga miliknya sendiri. 

Selain 5 perusahaan yang di jelaskan diatas masih banyak lagi perusahaan ISP yang ada di indonesia. Berikut adalah daftar Perusahaan ISP di Indonesia.

2 komentar: